Sabtu, 21 Desember 2019

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN

Perhatian Pemerintah Kelurahan Latek Dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan dengan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang terintegrasi dan bersinergi dengan bidang lainnya sesuai kewenangan di berbagai tingkat pemerintahan;
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disebut Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat, yang selanjutnya disingkat UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat, dengan pembinaan sektor kesehatan, lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan mengutamakan pendekatan promotif dan preventif. Meliputi :
a. kesehatan ibu, bayi dan balita;
b. kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
c. kesehatan usia produktif;
d. kesehatan lanjut usia;
e. kesehatan kerja;
f. perbaikan gizi masyarakat;
g. penyehatan lingkungan;
h. penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;
i. kesehatan tradisional;
j. kesehatan jiwa;
k. kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan;
l. kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat meliputi :
a. peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi 
    permasalahan kesehatan yang dihadapi;
b. peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat; 
c. pengembangan dan pengorganisasian masyarakat; 
d. penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan; 
e. peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan, organisasi 
    kemasyarakatan, dan swasta; 
f. peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal;
g. pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada       sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat dalam menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat akan didampingi oleh Tenaga Pendamping yang dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, swasta, perguruan tinggi, dan/atau anggota masyarakat.  Selain Tenaga Pendamping juga diperlukan keterlibatan Kader


Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan tahap : 
a. pengenalan kondisi desa/kelurahan; 
b. survei mawas diri; 
c. musyawarah di desa/kelurahan;  
d. perencanaan partisipatif; 
e. pelaksanaan kegiatan; 
f. pembinaan kelestarian.

Pemberdayaan Masyarakat dilakukan oleh :
- masyarakat
- Kader, 
- pemerintah desa/kelurahan 
- Tenaga Pendamping

Dalam penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab sesuai dengan kewenangan masing-masing, selain itu puskesmas juga bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat.

Pendanaan penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dapat berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan belanja daerah provinsi, anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota, anggaran pendapatan belanja desa, dana swadaya masyarakat, bantuan swasta, dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.




dirangkum dari Permenkes No 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat dibidang Kesehatan
selengkapnya download disini : Permenkes No 8 Tahun 2019

by : Admin

Minggu, 01 Desember 2019

IPAL KOMUNAL

Latek, 1 Desember 2019
APAKAH IPAL KOMUNAL ITU?
IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi). Yang akrab bagi  masyarakat adalah IPAL untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septik tank.
IPAL bisa dibangun secara pribadi atau digunakan untuk satu keluarga/bangunan dan dioperasikan sendiri. Bisa juga satu IPAL digunakan bersama-sama atau komunal
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara komunal dapat digunakan untuk pengelolaan limbah cair di pemukiman padat penduduk, kumuh, dan rawan sanitasi. 1 IPAL untuk mengolah tinja dan air limbah dari 25-30 rumah. Setelah dilakukan proses pengolahan kemudian air dialirkan untuk dapat masuk ke sumur resapan
Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah tangga.  Unit pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengguna IPAL Komunal ada juga yang berlokasi di lokasi pemukiman warga.
MENGAPA HARUS ADA IPAL
Selama manusia hidup & beraktivitas, maka akan menghasilkan kotoran/limbah, yaitu:
·         Limbah padat atau sampah
·         Limbah cair: air limbah dari wc atau kamar mandi & cucian.
Air limbah atau air buangan tidak bisa dibuang begitu saja, seperti halnya limbah padat atau sampah yang juga tidak bisa dibuang sembarangan. Meskipun kelihatannya air limbah bisa langsung meresap ke dalam tanah atau mengalir di sungai, air limbah rumah tangga sebenarnya juga merupakan limbah yang merusak lingkungan hidup.
Air limbah yang seharusnya diolah dulu sebelum dibuang ke sungai atau air tanah meliputi:  limbah wc, limbah cuci, dan limbah khusus misalnya industri rumah tangga (tahu, tempe, sablon, dll) atau ternak (sapi, kambing, babi dll).
APA AKIBATNYA BILA TIDAK ADA IPAL

Dampak Dari Segi Kesehatan, Air limbah yang berasal WC mengandung bakteri E.Colli yang menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah WC bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak sumur dan septik tank dekat, seperti yang terjadi di daerah padat). Bila air sumur tersebut dimasak, bakteri akan mati – tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu yang menggunakan air sumur tanpa dimasak.
Bila limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai yang mengandung bakteri akan menyebar lebih luas lagi. Limbah cucian atau limbah industri yang dibuang begitu saja dapat menjadi sarang nyamuk DB, lalat dan lainnya.
Dampak Dari Segi Lingkungan, Jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi keasaman/pH tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu di sungai. Dalam jangka waktu panjang dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan.

Dampak Dari Segi Estetika, Seperti hal-nya limbah padat, air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau dan pemandangan tidak sedap.

BAGAIMANA MENGOLAH LIMBAH
Dulu jumlah penduduk dunia tidak sebanyak sekarang sehingga jarak antar rumah tidak terlalu berdekatan. Begitu pula jarak antara sumur dan WC. Limbah kimia juga nyaris tidak ada. Sehingga air sumur bahkan cukup aman untuk diminum langsung. Saat ini  bumi kita sudah tidak mampu lagi mengolah kotoran/limbah yang sudah bermacam jenisnya (terkontaminasi bahan kimia) dan jumlahnya banyak. Diperlukan upaya manusia untuk mengolah air limbah dengan benar sehingga tdak mencemari air tanah dan lingkungan.
Mengolah air limbah bisa dilakukan dengan cara:
  • Sendiri/individual sehingga  perlu septik tank sendiri. Konsekuensinya adalah biaya sendiri dan lahan harus luas karena tidak bisa dekat dengan sumur)
  • Bersama-sama/komunal. Biaya ditanggung bersama dan lebih ringan, menghemat lahan serta septik tank yang dibangun bersama akan ditanggung bersama untuk pemeliharaan ataupun jika ada kerusakan

IPAL KOMUNAL YANG SEPERTI APA?
Yang tepat guna: hemat biaya, hemat lahan, mudah dioperasikan, hemat perawatan, hasil buangan tidak mencemari lingkungan.
IPAL Komunal seperti itu bisa dibangun jika:
·    Ada kebutuhan masyarakat
·     Ada kemauan serta komitmen untuk membangun & merawat IPAL (kemauan seperti butuh IPAL karena ingin lingkungan sekitar sehat serta adanya komitmen untuk biaya/tenaga ketika membangun dan merawat IPAL yang telah di bangun)
·     Ada pihak luar yang memberikan dukungan. Dalam hal ini pemerintah memberikan dukungan moral serta dana. Sementara dari lembaga swadaya masyarakat bisa memberikan dukungan teknis, dukungan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dimulai dari tahap perencanaan, pembiayaan, pembangunan, operasi serta perawatan

 


Kamis, 14 November 2019

CEGAH STUNTING SEJAK DINI

jangan abaikan rutinitas mengukur tinggi dan berat badan si bayi sebagai indikator tumbuh kembang balita. Dengan membandingkan berat dan tinggi badan bayi dengan standar World Health Organization (WHO), Anda bisa mendeteksi apakah si buyung kekurangan gizi atau tidak.
Kekurangan gizi ini bisa menjadikan pertumbuhan anak, baik fisik maupun otak, mengalami kemandekan. WHO mendefinisikan kegagalan pertumbuhan anak akibat gizi buruk, terkena infeksi berulang kali, dan kekurangan stimulasi psikososial sebagai stunting.
Yang patut kita waspadai adalah, angka anak-anak yang tergolong dalam kriteria stunting di Indonesia terbilang tinggi. Kenyataan ini tercermin dari hasil berbagai riset yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemkes). 
1. Pemantauan Status Gizi (PSG) yang digelar Kemkes di tahun 2017 mengungkap persentase anak bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting sebesar 29,6%.
2. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kemkes tahun 2018 mengungkap persentase anak-anak yang terbilang stunting di Indonesia mencapai 30,8%.
Kedua persentase ini lebih tinggi dibandingkan dengan standar persentase stunting yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 20%.

Bahaya stunting


1. Kerusakan sel otak

Tidak cuma para orangtua, kita semua patut mencemaskan angka stunting yang tinggi di negeri ini. Mengapa? Pertama-tama karena dampak stunting pada anak bukan hanya tampak pada pertumbuhan anak secara fisik, tetapi juga otak anak. Nah, jika pertumbuhan anak secara fisik masih bisa dikejar, tidak demikian halnya dengan pertumbuhan otak. Bahkan, anak yang mengalami stunting memiliki risiko mengalami kerusakan sel otak.

2. Kemampuan kognitif terbatas

Akibat pertumbuhan otak yang terganggu, anak-anak yang mengalami stunting akan mengalami kesulitan belajar karena kemampuan kognitifnya terbatas. Dampak pertumbuhan otak yang terhambat ini akan berlanjut ke usia produktif. Di masa dewasanya, anak-anak stunting memiliki produktivitas yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan sebayanya. Dampak lain dari stunting yang tak kalah merugikan adalah menurunkan sistim imunitas tubuh. Anak-anak stunting lebih rentan terjangkit berbagai infeksi. Sedemikian rentannya imunitas anak stunting sehingga ia menghadapi risiko kematian akibat terjangkit infeksi yang terjadi berulang kali.

3. Pencernaan terganggu

Stunting juga menyebabkan sistem pencernaan seorang anak terganggu. Kondisi ini menggiring sang anak untuk ke pola makan yang tidak sehat. Tak heran, anak-anak stunting di masa hidupnya memiliki risiko obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Dengan sederet akibat buruk yang ditimbulkannya, stunting memang kondisi yang harus diperangi bersama-sama. Namun sebelum bisa mencegah stunting, kita perlu memahami apa saja penyebab seorang anak mengalami kondisi stunting

Penyebab dan pencegahan stunting


Seperti telah disebut di atas, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang menimpa anak di bawah lima tahun, alias balita. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang balita stunting.

1. Anak mengalami kekurangan gizi kronis

Hal ini terjadi untuk jangka panjang sehingga menyebabkan anak mudah terjangkit infeksi, serta kekurangan stimulasi psikososial. Psikososial adalah kondisi yang menggambarkan hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental atau emosionalnya. 

2. Orangtua tidak sadar kebutuhan gizi anak sejak dalam kandungan

Seorang anak mengalami kekurangan gizi bisa jadi karena orangtua tidak menyadari bahwa mereka harus memasok gizi yang memadai ke anaknya sejak anak masih berbentuk janin dalam kandungan ibunya.  Mengapa? Karena stunting terjadi akibat kekurangan gizi yang dialami sang anak sejak ia dalam kandungan sampai berusia 1.000 hari.

4. Orangtua tidak menyediakan asupan bergizi pada anak

Setelah sang bayi lahir, banyak orangtua di Indonesia juga masih abai dalam menyediakan asupan yang bergizi. Kenyataan ini terungkap dari hasil Riskesdas. Penelitian itu menunjukkan tujuh dari 10 anak-anak balita mengalami kekurangan kalori, dan lima dari 10 balita kekurangan protein. Hal ini bisa menyebabkan stunting pada bayi.

5. Kesehatan ibu

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. 

6. Sanitasi tidak bersih

Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang balita.


Langkah mencegah stunting


1. Makan makanan bergizi sejak hamil

untuk memastikan anak Anda tak terhambat pertumbuhan otak dan fisiknya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan sang ibu memakan makanan bergizi sejak masa kehamilan. Bagi para ibu, gizi anak yang memadai di saat hamil bisa didapatkan melalui konsumsi beragam sayur dan buah-buahan. 

2. Memenuhi gizi anak sejak bayi

Penuhi pula kebutuhan gizi anak Anda sejak ia lahir hingga remaja untuk menghindari stunting pada bayi. Saat masih bayi, berikan anak Anda air susu ibu (IBU) atau susu formula selama enam bulan. Selanjutnya, berikan asupan gizi anak melalui makanan pendamping ASI (MPASI). 

3. Memenuhi gizi anak saat remaja

Saat usia remaja, jangan lupa sesuaikan asupan gizi anak dan jumlah makanan untuk anak untuk memastikan tubuh dan otak anak dapat bertumbuh secara optimal. Kecukupan gizi anak di usia remaja akan menjadi modal yang sangat penting bagi seorang perempuan kelak saat ia mengandung nanti. 

4. Konsumsi air bersih 

Yang tak dapat diabaikan juga ialah gunakan air bersih baik untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi dan cuci kakus, sanitasi yang baik, serta mengonsumsi air bersih. Mengonsumsi air yang bersih akan membuat tubuh sehat dan terhindar dari infeksi yang bisa menyebabkan ibu dan anak mengalami stunting.
Selain memperhatikan gizi anak sebagai upaya mencegah stunting, jangan lupa pula mencegah pengeluaran yang besar akibat biaya pengobatan yang tinggi. Mari, lindungi diri Anda dan balita dari stunting dengan memperhatikan gizi anak dan tumbuh kembang balita.
Pemerintah Kelurahan Latek bersama Kader dan Tenaga Kesehatan Kelurahan telah berupaya mensosialisasikan STUNTING dalam berbagai Forum diantaranya melalui Penyuluhan saat Pelaksanaan Posyandu dan juga mengajak masyarakat dan pihak2 terkait untuk berperan serta.




Kamis, 24 Oktober 2019

Kabinet Indonesia Maju

KEPALA KELURAHAN LATEK BESERTA STAF
MENGUCAPKAN
SELAMAT ATAS DILANTIKNYA
BPK. Ir. H. JOKO WIDODO SEBAGAI PRESIDEN RI DAN
BPK. Prof. Dr.(hc) K.H. MA'RUF AMIN SEBAGAI WAKIL PRESIDEN RI

DAN SELAMAT BEKERJA KEPADA PARA MENTERI YANG TELAH DITUNJUK DAN DILANTIK SEMOGA BISA AMANAH UNTUK  INDONESIA MAJU




Kamis, 17 Oktober 2019

Posyandu Usila

Apa Itu Posyandu Lansia?
Sebelum kita mengenal posyandu lansia, ada baiknya kita ketahui apa yang dimaksud dengan posyandu.
Posyandu ialah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu merupakan perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka.
Nah, posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut, yang sudah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat di mana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia juga merupakan kebijakan pemerintah untuk pengembangan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta lanjut usia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.  
Peserta posyandu lansia termasuk kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi (70 tahun ke atas).
diwilayah kelurahan Latek terdapat 2 Posyandu Usila yaitu PosUsila Mandiri di Kaliteluh dan PosUsila Sukahati di Pakujoyo
Tujuan umum dari posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, baik fisik maupun psikologis, melalui kegiatan posyandu lanjut usia yang mandiri dalam masyarakat.
 Tujuan khususnya meliputi:
  1. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya, baik kesehatan fisik dan psikologis.
  2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengatasi kesehatan usia lanjut.
  3. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
  4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
 Kegiatan di Posyandu Lansia, seperti pada Umumnya kegiatan Posyandu terdiri dari :
1.      Meja 1: Pendaftaran
2.      Meja 2:  pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah
3.      Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4.      Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan.
5.      Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan
Selain kegiatan diatas juga dilakukan Senam Bersama yang berguna untuk Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia dan   Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
 



Selasa, 15 Oktober 2019

LAKUKAN IVA DAN SADANIS

Latek, 15 Oktober 2019.  Guna mengurangi dan mencegah kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) khususnya diwilayah kelurahan latek, sebagaimana data di tahun 2019 kelurahan Latek terdapat penderita ca payudara dan ca servixs  sebanyak 3 org, Tim Penggerak PKK Kelurahan Latek bekerja sama dengan UPT Kesehatan Puskesmas Raci menyelenggarakan penyuluhan dan sosialisasi deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) pada pertemuan rutin PKK Kelurahan Latek pagi ini.  Tema yang diangkat "Wujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker Melalui Tes Iva Dan Sadanis”. 
Berdasarkan agenda, kegiatan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama, penyuluhan oleh UPT Kesehatan Puskesmas Raci bertempat di Balai pertemuan Kelurahan Latek dan sesi kedua adalah pemeriksaan / deteksi  kanker payudara dan kanker leher rahim oleh tenaga medis yang bertempat di Polinkel Latek. 



tujuan kegiatan ini untuk mewujudkan Warga Kelurahan Latek bebas dari kanker payudara dan kanker leher rahim melalui deteksi dini, penemuan dini dan tindak lanjut dini atas kanker payudara dan kanker leher rahim.untuk itu deteksi dini sangat perlu dilakukan jangan menunggu keluhan karena bisa jadi saat ada keluhan stadium ditemukan sudah lanjut

Lebih lanjut Tim Kesehatan UPT Kesehatan Puskesmas Raci menyampaikan tentang pentingnya peningkatan gaya hidup sehat sebagaimana yang diusung oleh Dinkes yaitu “Gaya Hidup Cerdik” (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan gizi seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola Stress). Sebelum mengakhiri penyuluhannya, diberikan kesempatan kepada peserta untuk diskusi dan tanya jawab dengan narasumber. Nampak peserta sangat antusias mengikuti penjelasan oleh tim dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan setiap tahun.

Usai Penyuluhan dilakukan Pelayanan Kesehatan oleh Tim Kesehatan Puskesmas Raci dengan mengambil Tempat di Polinkel Latek dengan Biaya Gratis. selanjutnya Polinkel Latek membuka Pelayanan Cek IVA setiap bulannya pada  Hari Jum'at Minggu ke III pada Jam Kerja.





Respont peserta










Rabu, 09 Oktober 2019

Deteksi dini Cegah Kanker

Menyadari permasalahan bahwa kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua bagi wanita di dunia setelah kanker payudara. Namun penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus, serta guna menyelamatkan wanita usia subur (WUS) dari kanker ganas yang dapat mengakibatkan kematian tersbut khususnya di wilayah Kelurahan Latek Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan

Ketua Tim Penggerak PKK akan mengadakan kegiatan dengan bekerjasama dengan UPT Kesehatan Raci, berupa Sosialisasi dan Pelayanan Kesehatan bagi Warga Kelurahan Latek berupa Test IVA dan Payudara yang akan ditempatkan di Polinkel Latek.

Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam mengendalikan faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker sehingga diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan






















Wanita Sehat, Wanita Indonesia
          ...Ayoo Hidup Sehat
Mulai dari Kita...    

Jumat, 12 Juli 2019

Salam Perpisahaan TP PKK Kelurahan Latek

Latek (12-07-2019) Tim Penggerak PKK Kelurahan Latek menggelar pertemuan di Aula  Acara diadakan, Jum'at (12/07) dalam rangka perpisahan Ketua dan Sekretaris TP PKK Kelurahan Latek yang berkenaan dengan Mutasi Pejabat dilingkungan Pemkab.Pasuruan.
 Menurut Ketua TP PKK Kelurahan Latek Ibu Dewi Suciati, perpisahan ini bukanlah akhir dari kebersamaan yang sudah terjalin dengan baik. Akan tetapi merupakan upaya penguatan kelembagaan PKK secara berjenjang.
“Tidak perlu bersedih, tidak lagi menjabat sebagai Ketua TP PKK bukan berarti kita tidak bisa bertemu lagi. Ini hanya jabatan saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari tali silaturahmi jangan sampai putus”, kata Ibu Dewi dalam sambutannya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh ketua TP PKK, Sekretaris TP PKK Nur Wahyuningsih juga berpesan bahwa TP PKK harus terus berlanjut jangan sampai berhenti, dan diharapkan akan menjadi lebih baik baik lagi.



Suasana haru perpisahan menjadi seru ketika masuk ke acara foto bersama. Anggota TP-PKK yang hadir dalam acara ini sangat antusias untuk bisa berfoto bersama dengan Ketua dan Sekretaris TP-PKK Kelurahan Latek. Tak pelak canda tawa dan ekspresi lucu terlihat disini. 







Rabu, 10 Juli 2019

Selamat Bertugas

“SELAMAT BERTUGAS DI WILAYAH YANG BARU”

Bpk. RACHMAT SYARIFUDDIN, S.Sos

TERIMA KASIH ATAS SEMUA HAL YANG TERCIPTA DI KECAMATAN BANGIL
KEBAIKAN, KERJASAMA, JUGA PRESTASI YANG TELAH DICAPAI






KELOMPOK ASMAN TOGA LASKAR GADING

PROFIL ASMAN TOGA DAN AKUPRESUR " LASKAR GADING" Asuhan Mandiri  merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan  sert...